Posted by : Copaser Colikers Jun 28, 2013

Memaafkan. To forgive. Sebuah sikap, isyarat atau pernyataan untuk tidak memantik kesumat atau menuntut balas terhadap kesalahan yg diperbuat orang thd diri sampeyan. Sedalam dan seperih apapun luka yg dia torehkan, kalau sampeyan memaafkan (dgn sungguh2 tentunya) maka habislah perkara antara anda dengan dia. Persoalan masih panjang tentu saja, tapi itu bukan urusan anda, melainkan antara dia dgn hati nurani dan kesadarannya. Anda mungkin kerap memaafkan, dan kerap pula mendapat pengampunan. Agar clear benar ihwal permaafan ini, mari dipahami sejenak alasan dan motivasi yg melandasi sebuah keputusan untuk menghapus kesalahan seseorang dari agenda hidup kita:
--Orang memaafkan krn merasa iba pada si pendosa. Dia mungkin khilaf, tak sengaja, atau memang cupet kesadaran moralnya.
--Orang memaafkan krn rasa cinta. Contoh yg klasik adalah ibu atau kekasih yg tak pernah kering toleransinya kepada darah dagingnya. Sebesar apapun kesalahan anaknya, kemungkinan besar tetap dimaafkannya. Demikian pula seorang yg besar rasa cintanya. Kehadiran si pendosa di dalam hidupnya jauh lebih penting ketimbang perbuatan lurusnya. Ketidakberdayaan atau ketergantungan yg kronis pada pasangan mendorongnya untuk membiarkan pintu maaf selalu menganga meski hatinya dicacah luka.
--Orang memaafkan sebab sakit hati yg dia rasa tak sepadan jika dibandingkan dgn hikmah yg dia petik dari pengalaman buruknya. Dia bebaskan si pendosa sebab dia pribadi telah mendapat karunia hidayah yg melambungkan jiwanya pada sebuah maqom yg setara dgn orang2 saleh dan para aulia.
--Orang memaafkan karen tak peduli. Artinya, dia sendiri kerap berbuat seenaknya pada orang lain tanpa repot2 mengaku dosa. Ini maaf yg pragmatis. Kemungkinan besar pengobral maaf seperti ini juga memiliki daftar kesalahan yg panjang, tapi dia tak mau repot2 memikirkan.
--Orang memaafkan sbg pembelajaran buat si pendosa, agar dia lebih mengasah kepekaan nuraninya. Ini maaf yg edukasional.
--Orang memaafkan sebagai bukti syukur pada kehidupan. Keberhasilannya mengekang amarah dan membebaskan si pendosa tanpa repot2 meminta pertobatan merupakan bukti bahwa dia lebih kuat dari ego dan amarahnya sendiri. Ini permaafan yg dewasa. Dia tak mau buang2 waktu dan hidupnya yg berharga untuk memelihara kesumat. Orang seperti ini biasanya hidup bergelimang rahmat, rejeki dan kesehatan.
--Orang memberi maaf krn rendah hati. Dia tahu sungguh si pendosa seorang bangsat tulen, tapi dia sadar yg kuasa menghukum dan memberi pelajaran buat kuman seperti itu hanyalah Tuhan.
Nah, sebaiknya anda pikirkan: termasuk ke dalam golongan pemberi maaf yg manakah diri anda. Next time anda keliru langkah dan dimaafkan, coba renungkan: apa alasan dan motivasi di balik kata maafnya.



Arif Subiyanto

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © COLIKERS - Colikers - Powered by Blogger - Designed by Colikers -