Jun 13, 2013
Saya sudah putus dgn perempuan yg dulu. Banyak wanita lain yg lebih baik cantik dan lebih segalanya, tapi kenapa hati saya hanya bisa merasa sayang dan nyaman dengan dia? **************
Tidak ada solusinya. Saya juga nggak bisa menghipnotis untuk melupakan dia. Nikmati saja perasaan seperti itu, dan syukuri pula fakta bahwa saya masih memiliki kebersihan hati, keluguan lelaki, inosensia atau apa saja istilahnya. Saya tidak peduli sejauh, sedalam dan seintim apa hubungan sampeyan dgn dia selama ini. Tak juga jadi persoalan kenapa hubungan itu isa kalian akhiri. Tak penting pula bagi saya dia wanita sundal atau maharani yang suci (tapi bukan Maharani Suciono loh!). Yang mau saya katakan, sungguh dia perempuan yang beruntung bisa menjerat jiwa anda dengan rasa cinta yg begitu obsesif dan irasional. Tryst me, the most beautiful love is the absurd one. Suatu hari nanti, berpuluh2 tahun lagi sampeyan akan jadi lelaki yang piawai memikat, menguasai dan membodohi wanita. Bisa berbuat seenaknya, kebal dan mati rasa pada konsep belas kasih maupun setia. Uang ada, posisi punya, wanita boleh datang pergi ke peraduan anda. Nah, saat jiwa sampeyan jenuh dgn semua petualangan itu, sampeyan pasti merindukan sosok sampeyan yg sekarang, yg bisa pasrah bongkokan menyerahkan jiwa, emosi dan fantasi hanya pada satu perempuan, meski kenyataannya hubungan kalian timpang. Percayalah, saya pernah 'bodoh' seperti sampeyan, dan sungguh mati saya merindukan kebodohan itu.
